Wonderful Kampar Kiri

Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu, memiliki Spot-spot wisata yang menarik baik itu wisata Budaya maupun wisata alamnya. untuk informasi tentang paket wisata bisa menghubungi admin RNA (Riau Nature Adventur) di No WhatsApp dengan Nuskan Syarif 085264595922

Jumat, 14 Februari 2020

Berwisata ke Jantungnya Suaka Marga Satwa Bukit Rimbang Bukit Baling

Suaka Marga Satwa Bukit Rimbang bukit Baling Berada didalam wilayah Adat Kekhalifahan Batu Songgan, SM Bukit Rimbang Bukit Baling ini Ditunjuk Oleh Pemerintah Melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 3977/Menhut-VIII/KUH/2014 tanggal 23 Mei 2014 tentang Penetapan Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling Seluas 141.226,25 hektar di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. SM Bukit Rimbang Bukit Baling juga telah ditetapkan sebagai Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Bukit Rimbang Bukit Baling berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK. 468/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 tanggal 17 Juni 2016. 
Didalam Penunjukan Awalnya Menurut Informasi dari Para Ninik Mamak di Kekhalifahan Batu Songgan yang terdiri dari 6 (Enam) Kenegerian mengatakan bahwa penunjukan ini tidak ada sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat, sedangkan masyarakat yang bermukim di Sepanjang Sungai Subayang jauh lebih lama tinggal di sana di bandingkan penunjukan SM Bukit Rimbang Bukit Baling oleh pemerintah. 

Sejak Tahun 1990an Masyarakat di Kekhalifahan Batu Songgan tidak lagi bisa bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan mereka, Masyarakat Hukum Adat di Kekhalifahan Batu Songgan kehidupan mereka mengandalkan Hutan, Sungai dan ladang untuk memenuhi segala kebutuhan hariannya, Hutan mereka jaga dengan memakai hukum adat demikian juga dengan sungai dan sistem perladangan. sistem perladangan yang dilakukan oleh Masyarakat Hukum Adat di Kekhalifahan Batu Songgan memegang teguh kelestarian dan memilih lokasi yang tidak jauh dari sungai dan anak sungai, ini bertujuan untuk memudahkan mereka menuju keladang dengan menggunakan moda transportasi air yang hanya satu-satunya moda transportasi yang mereka miliki. 

 Masyarakat hukum adat membuka lahan untuk dijadikan ladang padi dan secara bersamaan mereka
Kenegerian Batu Songgan Kekhalifahan Batu Songgan
menghijaukan kembali hutan dengan menanam karet, padi yang di tanam di satu ladang akan ditanam ulang di tempat yang sama hingga tiga tahun kedepan. lalu masyarakat hukum adat akan pindah berladang ketempat lain atau menyambung di ujung ladang atau dalam istilah Adat di sebut manyambuang palo ladang. ladang yang lama terus di rawat hingga pohon karet bisa di takik sedangkan tanaman kayu yang ada di ladang tersebut akan tetap di jaga. 

saat ini masyarakat hukum adat tidak lagi berladang sejak ada peraturan dilarang membakar, sehingga masyarakat hukum adat di kekhalifahan Batu Songgan  yang terdiri dari 8 desa menjadi konsumtif, hampir 89% keperluan rumah tangga di datangkan dari luar, Beras, Garam, Gula, Sayur, Cabe, hingga bumbu masakan seperti Jahe, lengkuas dan lain-lainnya di datangkan, sifat surfive masyarakat beransur pudar dan hilang.

Berwisata Ke Jantung SM Bukit Rimbang Bukit Baling

Selain sebagai Suaka Margasatwa, Bukit Rimbang Bukit Baling atau kami lebih mengenalnya dengan kekhalifahan Batu Songgan menjadi tujuan wisata alam yang menakjubkan, Desa atau kenegerian yang berada di Sungai Subayang menjadikan keindahan tersendiri di setiap kenegerian dan desanya. 
Salah satunya adalah Desa/Kenegerian Batu Songgan. 

Kenegerian Batu Songgan, dengan Desa Batu Songgannya merupakan desa wisata yang saat ini terus berbenah, di Desa Batu Songgan ini menyajikan objek wisata alam, mulai Rubber Tubbing di Sungai Subayang yang kiri dan kanannya menjadikan keindahan hutan alami dengan hilir mudiknya perahu (pighau) Jhonson dan robin yang merupakan alat transportasi satu-satunya di Khalifahan Batu Songgan menuju Kenegerian dan Desa Lainnya di Hulu Batu Songgan. Ada Objek Menara Pandang untuk menikmati keindahan gugusan Bukit Barisan Rimbang Baling di Pagi Hari, jika beruntung akan mendapat view Sunrise dengan pemandangan desa berada di bawah bukit dan alisan sungai subayang yang leiuk-liuk.
Di Desa Batu Songgan ada Pokdarwis bernama Pokja Ekowisata Batu Bolah, Pokja Bato Bolah ini mengelola Ekowisata di Desa Batu Songgan. Riau Nature Adventure_Reborn menjadi partner dalam pengembangan dan pemasaran. Ada beberapa pilihan Paket perjalanan menuju ke Batu Songgan, dan juga ada beberapa pilihan tempat menginapnya. Untuk Penginapan wisatawan dapat memilih antara Menginap di Camp Pokja Batu Bolah atau di home stay di rumah masyarakat. untuk menginap di camp, wisata dapat menikmati suasana malam di tengah hutan belantara, dengan fasilitas penginapan berupa Rumah Panggung terbuka, ada toilet duduk dan jongkok, air mengalir dari anak sungai yang jerinih, berada di tepi sungai sungai subayang dan penerangan daari listrik PLTMH milik desa.
di Camp Pokja ini juga bisa memilih untuk menginap dengan menggunakan Tenda Dom, Untuk Kegiatan yang akan di lakukan selama berwisata di Desa Batu Songgan, kita menawarakan Rubber Tubbing, Body Rufting, Tracking ke Hutan adat, bendungan PLTMH yang berada di dalam Hutan Adat, Kemenara pantau, Tracking ke desa untuk melihat kegiatan masyarakat dan tatanan perumahan di Desa. Paket Perjalanan dapat dipilih oleh setiap wisatawan, mulai dari Pakaet Perjalanan 1 Day, Paket perjalanan 2 day 1 nigth, Paket Edukasi untuk Anak-anak, Paket Pengamatan Satwa, Paket Edukasi Tentang kelulut, Paket Edukasi tanaman obat dan obat herbal lokal, paket Manembak ikan di sungai Subayang dan paket Edukasi tentang pengelolaan Hutan dan Sungai berbasis Adat. 










Tidak ada komentar:

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman