Banyak gunung yang sering banyak orang berdatangan, baik hanya sekedar memuncak atau malah sekedar menikmati udara sejuk dan pemandangan yang ciamik. Namun hanya sepersekian orang saja yang memiliki tujuan untuk pembelajaran dari keelokan panorama dan kekayaan hayati sepanjang perjalanan memuncak.
Tak sedikit para pendaki yang menjadikan gunung sebagai ajang memadu kasih, dan tidak sedikit pula yang menjadikan gunung tempat sampah tertinggi, jika melihat keadaan para pendaki menjadikan ajang jajal coba dan buang berbagai perlengkapan bekas di puncak tertinggi. Dan tidak sedikit pula yang mengukir nama di pepohonan, bebatuan untuk menyatakan kata I love you kepada pasangannya dan sekedar menulis nama dan organisasi yang menyatakan dia pernah kepuncak dan gunung tersebut.
Bukan rahasia umum lagi keadaan itu terjadi dimana-mana, namun jika kita sedikit berfikir Gunung adalah tempat yang indah dengan panorama terindah yang ada dan berfikir untuk selalu menjaga dan bersyukur pada Sang penciptanya maka kita akan memiliki rasa peduli kepada kebersihan dan menjaga kelestarian suasananya. Dalam perjalanan memuncak kita sebanrnya bukan hanya untuk mengejar target sampai di puncak tertinggi atau sekedar mencari sensasi nya saja, namun kita bisa banyak belajar sepanjang berjalanan bahkan sedikit berdiskusi kecil disaat berhenti dan sebelum emlanjutkan perjalanan. Ada banyak bahasan yang bisa di kulik sepanjang perjalanan memuncak, salah satunya adalah tumbuhan, ada juga kumbang, burung, kupu-kupu, bahkan yang lainnya. selain kita mengetahui populasi, kita juga bisa sedikit belajar beradaptasi terhadap perubahan cuaca di gunung.
Memulai langkah kecil dalam menggali ilmu tentang kehidupan liar sangat menarik menurut saya, apalagi disambil melakukan pendakian sebuah gunung. selain medapatkan ilmu ketika memuncak kita akan merasakan sebuah persahabat yang erat dengan alam yah ini menurut saya. Jika dilapangan saya akan menyempatkan sedikit interaksi dengan kehidupan liar sepanjang perjalanan baik melalui tumbuhannya sampai kepada satwa nya, tidak usah yang berat-berat namun mengambil sampel kecil saja seperti bunga, rumputan berbunga, serangga, jika bertemu dengan sedikit besar itu adalah bonus dalam perjalanan sambil belajar. Saya menyukai kehidupan liar dengan itu sangat merasa rugi jika melewatkan sesuatu yang bisa di abadikan melalui kamera dan mempelajari kehidupannya dari segi pengumpulan bahan untuk perbandingan.
Dari hal kecil kita akan bisa memahami sistem adap tasi sebuah binatang atau tumbuhan, jika dibandingkan dengan tumbuhan yang berada di bawah ketinggian sekita 300 meter diatas laut akan sangat mencolok perubahannya, mulai dari tekstur tumbuhan, batang, sampai daunnya akan terlihat perubahan yang kentara, selain itu suhu juga mempengaruhi dari adaptasi tumbuhan dan satwa di pegunungan. Pada Tumguhan yang hidup di pegunungan, daunnya akan terlihat kecil dengan kondisi pohon juga sedikit kerdil dibandingkan dengan tumbuhan yang berada di dataran rendah, pada bagian tajuk bawah kita bisa melihat keanekaragaman yang sangat banyak dari tumbuhan di pegunungan, dengan tumbuhan berbunga yang menarik dan indah-indah serta jenisnya yang beragam yang membuat berdecak kagum.
Bukan rahasia umum lagi keadaan itu terjadi dimana-mana, namun jika kita sedikit berfikir Gunung adalah tempat yang indah dengan panorama terindah yang ada dan berfikir untuk selalu menjaga dan bersyukur pada Sang penciptanya maka kita akan memiliki rasa peduli kepada kebersihan dan menjaga kelestarian suasananya. Dalam perjalanan memuncak kita sebanrnya bukan hanya untuk mengejar target sampai di puncak tertinggi atau sekedar mencari sensasi nya saja, namun kita bisa banyak belajar sepanjang berjalanan bahkan sedikit berdiskusi kecil disaat berhenti dan sebelum emlanjutkan perjalanan. Ada banyak bahasan yang bisa di kulik sepanjang perjalanan memuncak, salah satunya adalah tumbuhan, ada juga kumbang, burung, kupu-kupu, bahkan yang lainnya. selain kita mengetahui populasi, kita juga bisa sedikit belajar beradaptasi terhadap perubahan cuaca di gunung.
Memulai langkah kecil dalam menggali ilmu tentang kehidupan liar sangat menarik menurut saya, apalagi disambil melakukan pendakian sebuah gunung. selain medapatkan ilmu ketika memuncak kita akan merasakan sebuah persahabat yang erat dengan alam yah ini menurut saya. Jika dilapangan saya akan menyempatkan sedikit interaksi dengan kehidupan liar sepanjang perjalanan baik melalui tumbuhannya sampai kepada satwa nya, tidak usah yang berat-berat namun mengambil sampel kecil saja seperti bunga, rumputan berbunga, serangga, jika bertemu dengan sedikit besar itu adalah bonus dalam perjalanan sambil belajar. Saya menyukai kehidupan liar dengan itu sangat merasa rugi jika melewatkan sesuatu yang bisa di abadikan melalui kamera dan mempelajari kehidupannya dari segi pengumpulan bahan untuk perbandingan.
Dari hal kecil kita akan bisa memahami sistem adap tasi sebuah binatang atau tumbuhan, jika dibandingkan dengan tumbuhan yang berada di bawah ketinggian sekita 300 meter diatas laut akan sangat mencolok perubahannya, mulai dari tekstur tumbuhan, batang, sampai daunnya akan terlihat perubahan yang kentara, selain itu suhu juga mempengaruhi dari adaptasi tumbuhan dan satwa di pegunungan. Pada Tumguhan yang hidup di pegunungan, daunnya akan terlihat kecil dengan kondisi pohon juga sedikit kerdil dibandingkan dengan tumbuhan yang berada di dataran rendah, pada bagian tajuk bawah kita bisa melihat keanekaragaman yang sangat banyak dari tumbuhan di pegunungan, dengan tumbuhan berbunga yang menarik dan indah-indah serta jenisnya yang beragam yang membuat berdecak kagum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar