selama perjalanan menuju tembilahan aku menggunakan angkutan umum berupa mobil travel dengan ongkos sebesar Rp. 120.000,- sedangkan dari tembilahan menuju lahang menggunakanspeed boad dengan ongkos sekali berangkat Rp. 50.000,- tapi kali ini aku tidak menggunakan speed boad, dan aku lebih memilih menggunakan kapal motor alias pompong milik abang iparku yang merupakan kepala sekolah SD Negeri 043 lahang hulu.
perjalanan di mulai pada pukul 13.00 wib, karena harus menunggu bongkar muatan kelapa sawit. masyarakat Lahang Hulu tepatnya parit 5 kehidupannyabergantung kapada hasil kelapa dan kelapa sawit, untuk kelapa sawit lahan yang dipergunakan berupa alih fungsi lahan kelapa menjadi kelapa sawit, untuk saat ini antara hasil kelapa bulat dan sawit masyarakat merasa lebih terangkat di perkebunan kelapa sawit, kerena harga kelapa bulat yang selalua berpluktuasi akan harga pasar membuat masyarakat enggan untuk memanennya. untuk saat ini harga kelapa dipasaran bekisar RP.1000/buah kelapa kupas, dengan pekerjaannya yang berat mulai dari
mengait kelapa hingga mengupas kelapa. selain itu jika kebun kelapa yang berada tidak berdekatan dengan parit, makan akan dilakaukan pengangkutan sistem ambung (pikul) hingga kepinggir parit, setelah terkumpul lalu dihanyutkan hingga kepinggir sungai besar atau berada dekat dengan langkau. dan setalah dilakukan pengupasan atau dalam istilah masyarakat disana pengopekan,kepaladiangkut menggukana kapal motoratau pompong menuju kota Tembilahan atau ibu kota Kecamatan Lahang.
nah kembali kecerita perjalanan menuju lahang, selama berada di atas kapal motor, banyak hal yang aku pelajari, mulai dari kerasnya hidup masyarakat di sini hingga cara hidup bersatu dengan alam melewati sungai dan daratan yang jika orang kota berada disini tidak akan mampu bertahan hingga dalam hitungan minggu.
dengan udara yang panas terik, dan kapal motor yang bergerak merangkat lepas dari jembatan Rumbai Jaya yang berdiri megah menuju Kota Tembilahan untuk mengambil barang dagangan harian.
waktu yang ditempuh enyata memakan waktu yang sangat lama sesampai di kota tembilahan waktu telah menunjukan pukul 17.30 wib, dengan waktu ini semua toko bahan makanan harian tutup dan keesok hariannya baru buka.
di pelabuhan kota Tembilahan kami menambatkan kapalmotor dan aku menghubungi teman-teman yang ada di kota Tembilahan, tidak lama setelah aku menghubungi merekaakhirnya aku dijemput dan bermalam di sekretarian Mapala Brimaspala, sedangkan abang dan ponakanku harus menunggui kepalmotor, karena untuk kawasan tembilahan sering terjadi pencurian kapal motor yang tidak ditungguin.
keesokan harinya, aku kembali lagi menuju pelabuhan dan mengangkut serta memuat bahan makanan harian yang telah dibeli dan tepat pukul 13.00 wib kami melanjutkan perjalan menuju Kuala Lahang. selama perjalanan menuju lahang kami dihadapi dengan ombak yang besar dan kapal motor yang semula digandeng harus dilepas untuk menghindari benturan yang akan berakibat fatal, nauam keadaan ini tidak berlangsung lama karena tiba-tiba keadaan gelombang kembali tenang dan kapalmotor kami kembali digandeng. hingga memasuki Kuala lahang yang merupakan sebuah suangi besar dengan kiri kanan ditumbuhi oleh mangrove dan pohon nifah perjalanan terus merangkat berjalan pelan. Dan sesekali lumba-lumba ( pesut dalam istilah daerah Tembilahan) berloncatan mengikuti kapal motorkami hingga 200 meter dari muara sungai kuala Lahang. burung elang berterbangan mencari ikan dan terkadang bergelut saling mendahului.
Akhirnya kamisampai di Lahang dan memasuki sungai kecilmenuju lahang hulu dan parit 5. dikiri kanan sungai kecil ini tumbuhan yang ada hanyalah nipah dan barisan kebun kelapa yang bersusun rapi, di dekat muara ainya berwarna keruh kecoklatan sedangkan di hulunya bewarna hitam kelam dengan tumbuhan gulma enceng gondok yang membuat macet kipas kapal motor.
tumbuhan sepanjang sungai menuju Lahang Hulu dan parit 5.
dalam perjalanan menuju parit 5 Lahang Hulu, aku asik memperhatikan kehidupan masyarakat yang berada disepanjang sungai,rumah-rumah berjejer dengan segalan bentuk dan tatanan yang sembraut dengan jamban-jamban yang hanya di tutupi anyaman daun nipah dan terkadang dengan papan bahkan ada yang hanya menggunkan karung bekas beras saja, melihat yang berada didalam, aku tersenyum sendiri dan ponakanku memanggilku dari buritan kapal motor
ponakan " mak nus jangan di jingok i agek orang tu malu" ( jingok dalambaha palembangnya sedangkan indonesia Lihat)
aku hanya tertawa kecil dan senyam senyum sendiri di haluan kapal motor. perjalan menuju parit limamemakan waktu kurang lebih 2 jam karena memerlukan dan bergantung kepada pasang surutnya air sungai.
Delva ponakanku yang lucu yang bersekolah di SD 043 lahang hulu
tepat pukul 16.00 wib hari Rabu kami sampai di parit 5, sesampainya disana ponakanku yang bernama Desi dan delva sudah menunggu di pinggiran sungai sampai berteriak maaak nus..... kok lamonian ye sampainya....dengan logat lucunya.
setelah kapal motor merapat, aku dan kedua ponakanku menuju rumah dinas yang ditempati kakak ku. Dan sampai disana ternyata rumah dinas ini tidak berubah seperti waktu aku datang pada tahun 2005 dulu, jika dibilang tidak layak huni maka rumah ini bisa dibilang demikian, dinding yang papannya sudah rapu dan lantainya juga demikian. tetapi rumah ini jauh lebih besar ketika aku datang pertama kali dulu, karenasudah ditambah kebelakang sehingga terlihat luas walau dengan menggunakan atap daun nipah.
Rumah dinas guru-guru di parit 5 Lahang Hulu
Hari pertama aku di parit 5 kegiatanku adalah menebas kebunsawit di temani oleh kedua orang punakan ku yang lucu dan banyak tanya. dan sepulangnya aku melanjutkan dengan menjaring ikan seluang di sungai bersama ponakan laki-laki ku dengan menggukan sampai tetangga. Hasil tangkapan sore ini hanya cukup untuk makam malam, namun kegiatan ini yang membuat leiburanku sangat mengesankan.
dan kegiatan seperti ini berlangsung hingga duaminggu lamanya, sampai disaat abangku pulang Kepekanbaru aku bisa membekali hasil tangkapan ikan seluang didalam termos es dan di tambah udang belian di pasar Lahang.
o iya pasar lahang bertepatnya pada hari Selasa, dimana seluruh masyarakat akan turun kepasar dengan menggunakan kapal motor dan juga melalui darat dengan menggukan sepeda motor itupun jika hari tidak hujan, jika hujan jalanan akan sangat sulit dilalui karena tanahnya sangat lengket dan jalanannya juga sangat parah.
ikan Pantau hasil tangkapan....
pada minggu kedua aku berada disini, aku mencoba membantu untuk mengajar di sekolah SD Negeri 043 lahang hulu, yang lucunya satu ruangan kelas di sekolah ini dibagi untuk 2 kelas, misalkan kelas 1 dan 2,kelas 3 dan 4, kelas 5 dan 6, sedangkan ruangan gurunya bisa dibilang bukan ruangan guru karena hanya tersediasatu meja,satu lemari buku yang isi nya buku-buku usang. selain itu bangunannya juga sangat jauh dari bayangan dibandingkan dengan sekolah-sekolah di perkotaan atau bahkan dibandandingkan dengan sekolah yang berada di lahang Hulu yang sekolahnya sudah dibilang semi permanen. dan di parit 5 bangunan sekolahnya lebih bagus dibandingkan dengan parit 8.
Bangunan Sekolah SD Negeri043, satu bangunan yang baru di rehap dengan semi permanen, terlihat bagus dari luar namun sangat mengejutkan dari dalam. dan bangunan lama yang terbuat dari papan.
Murid-murid yang bersekolah di SD 043 saat ini lumanyan banyak, sejak kakaku berdinasdi sekolah ini orang tua dan masyarakat diparit 5 percaya untukmenyekolahkan anak-anak merekadi SD 043 karena kemajuan demi kemajuan anak-anak merekaterlihat jelas, dan bahkan sejak kakar ku berdinas disini anak-anak yang tamat dari SD 043 ada yang bisa melanjutkan ke sekolah lebih tinggi baik di Lahang maupun di teluk pinang.
hari pertama aku mengajar, aku tidak mengajarkan tulis dan baca, melainkan aku mengajarkan kepribadian anak-anak di kelas 3 dan 4, dan itu juga mengundang minat anak-anak di kelas lain, karena sekolah ini sekatnya bisa ditembus dari dan kemana saja.
ruangan Belajar SD Negeri 043 Lahang Hulu parit 5.
Kita sambung Lain kali ye.............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar